Raja Ampat
adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Papua. Kabupaten ini
terdiri dari 610 pulau dan pulau-pulau terbesar diantaranya adalah Pulau
Salawati, Misool, Batanta, dan Waigeo. Keindahan Raja Ampat memang
mempesona, membuatnya semakin terkenal bukan hanya di Indonesia tetapi
seluruh dunia. Keindahan alam bawah laut menjadikannya sebagai sebuah
surga bagi para penyelam. Sejak tahun
2000, Raja Ampat menjadi lokasi favorit bagi para penyelam untuk
menyalurkan hobi mereka. Di tempat ini para penyelam dapat menikmati
pemandangan bawah laut yang indah dengan berbagai keragaman makhluk
hidup yang terdapat didalamnya. Banyak tempat lain yang dapat dijadikan
tempat menyelam, namun Raja Ampat memiliki keistimewaan tersendiri.
Berikut ini adalah fakta unik tentang Raja Ampat:
1. Legenda Empat Raja Nama Raja Ampat
tidak semata-mata tercipta begitu saja, ada latar belakang yang
menyebabkan daerah itu disebut sebagai Raja Ampat. Legenda yang melatar
belakangi pemberian nama tersebut adalah legenda empat raja. Dikisahkan
bahwa pada jaman dahulu di daerah tersebut terdapat empat orang raja
yang berkuasa di empat pulau yang bernama Pulau Waigeo, Misool,
Salawati, dan Batanta. Pada suatu hari ada sepasang suami istri yang
tidak sengaja menemukan 6 butir telur naga di tepi sungai Waikeo. Karena
merasa lapar, pasangan suami istri itu bermaksud untuk memasak
telur-telur tersebut. Saat akan dimasak, 5 dari telur-telur itu menetas
dan keluarlah 5 bayi manusia dari dalamnya. Kelima bayi tersebut terdiri
dari empat laki-laki, satu perempuan dan diberi nama War, Betani,
Dohar, Mohamad, dan Pintolee. Kelimanya dipelihara oleh pasangan suami
istri tersebut. Beranjak
dewasa, Pintolee ssebagai satu-satunya anak perempuan diketahui hamil
diluar nikah. Merasa geram akan hal tersebut, keempat kakaknya
menghanyutkan Pintolee diatas kulit kerang hingga terdampar di Pulau
Numfor. Beberapa lama kemudian keempat anak laki-laki tersebut menjadi
raja di empat pulau yang berbeda. War menjadi raja di Waigeo, Betani di
Salawati, Dohar di Misool, dan Mohamad di Batanta. Telur naga yang
tidak menetas kini menjadi batu dan diberi nama Kapatnai. Batu tersebut
diperlakukan sebagai raja dan disimpan di sebuah bangunan di tepi
sungai Waikeo. 2. Sejarah Raja Ampat Ditinjau dari
segi ilmiah berdasarkan catatan sejarah, dahulu Raja Ampat merupakan
bagian dari kesultanan Tidore. Pada abad ke 15 Tidore merupakan suatu
kerajaan besar yang berpusat di Kepulauan Maluku. Dalam pemerintahan di
wilayah Raja Ampat, Kesultanan Tidore menunjuk empat orang raja yang
masing-masing berkuasa di pulau Waigeo, Salawati, Dohar, dan Batanta. Karena
Kesultanan Tidore berlandaskan agama Islam, maka tidak heran jika
legenda rakyat menceritakan bahwa salah satu raja dari keempat anak
tersebut bernama Mohamad. 3. Penemuan Raja Ampat Raja Ampat
ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang penyelam berkebangsaan
Belanda. Pada tahun 1990, dia berkunjung ke daerah ini dengan maksud
untuk melakukan pencarian keberadaan pesawat dan kapal laut peninggalan
Perang Dunia Kedua. Ternyata Max Ammer sangat terpesona akan keindahan
tempat ini dan di lain waktu dia mengajak seorang ahli perikanan dari
Australia, Gerry Allen, untuk melakukan penelitian di tempat ini. Tujuan awal
kedatangan Max Ammer juga membuahkan hasil, di daerah ini banyak
ditemukan bangkai pesawat dan kapal laut sisa peninggalan perang. Sejak
saat itu Raja Ampat dikenal dunia dan hingga kini menjadi semakin
populer di kalangan wisatawan manca negara.
Raja Ampat memang membuat yang mendatanginya terkagum kan?pemandangan yang disuguhkan amat sangat membuat hati tenang.Sekarang juga Raja Ampat sudah menjadi tempat favorit para travelers lho..oh iya jangan lupa tambahkan Raja Ampat sebagai tempat yang kalian ingin kunjungi yaaa!! Kalau di Indonesia Ada tempat yang seperti ini, ngapain kita jauh-jauh ke Luar Negeri. Toh kalu kita pergi ke Luar Negeri sama saja kita Menambah devisa negara yang kita kunjungi.. BANGGA JADI ORANG IND terimaksih! Fakta Unik Tentang Raja Ampat
<
Morbi leo risus, porta ac consectetur ac, vestibulum at eros. Fusce dapibus, tellus ac cursus commodo, tortor mauris condimentum nibh, ut fermentum massa justo sit amet risus.